PENINGGALAN BUDAYA

Bagas Godang
Sopo Godang
Bagas Godang dan Sopo Godang. Struktur bangunan Bagas Godang adalah empat persegi panjang memakai atap yang disebut atap Sarotole. Rumah tinggi pakai kolong di buat dari kayu dan atap ijuk dengan tujuh buah anak tangga. Sedangkan bangunan Sopo Godang adalah sebuah bangunan yang bentuknya empat persegi panjang menyerupai bentuk Bagas Godang tapi lebih kecil, terbuka dan tidak memiliki dinding (melambangkan pemerintahan yang demokrasi), sedangkan tingginya lebih rendah dari Bagas Godang. Fungsi Sopo Godang adalah tempat musyawarah adat, balai sidang keadilan, tempat pertunjukan kesenian, tempat belajar adat, hukum, seni, kerajinan tangan serta ilmu pengetahuan lainnya, tempat bermalam musyafir dan lain-lain. Sedangkan Makna simbolik rumah adat Huta Godang
Komplek Bagas Godang
merupakan perwujudan dari aspirasi budaya masyarakat, gambaran rasa kebersamaaan sikap dan perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari. Adat dan hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat akan tergambar berupa lambang-lambang yang memiliki makna pada bangunan rumah adat.bagi seseorang yang ingin mengetahui tatanan adat dan hukum yang berlaku dalam suatu daerah, cukup dengan memahami semua
lambang-lambang yang tergambar pada bangunan rumah adat.
Contributor :
  1. Dr. Hidayat, M.Si









Gordang Sambilan adalah warisan budaya bangsa Mandailing dan tidak ada duanya dalam budaya etnis lainnya di Indonesia. dan Malaysia. Gordang Sambilan diakui oleh ahli/pakar etnomusikologi sebagai satu ensembel muzik yang teristimewa di dunia.
Bagi orang Mandailing terutama di masa lalu, Gordang Sambilan merupakan musik adat sakral (kudus) yang
Gordang 9 bersama group Pargondang
terpenting. Gordang Sambilan dipandang sakral karena dipercayai mempunyai kekuatan gaib memanggil roh nenek moyang untuk memberi pertolongan melalui medium atau shaman yang di namakan Sibaso.
Oleh karena itu, pada masa lalu, di setiap kerajaan otonom yang banyak terdapat di Mandailing harus ada satu ensambel Gordang Sambilan. Alat musik sakral itu di tempatkan di Sopo Godang (Balai Sidang Adat dan Pemerintahan Kerajaan) atau di satu bangunan khusus untuknya yang dinamakan Sopo Gordang yang terletak dekat Bagas Godang (kediaman raja). Gordang Sambilan hanya digunakan untuk upacara adat dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.(warisanbudaya)



Sangkalon adalah lambang keadilam dalam masyarakat Mandailing. Patung ini juga dipanggil si pangan anak si pangan boru (si pemakan anak lelaki, si pemakan anak perempuan), yang melambangkannya suatu sikap atau nilai budaya bahwa demi tegaknya keadilan anak kandung sendiri harus dibunuh kalau ternyata melakukan kesalahan yang menuntut hukuman itu. Dengan perkataan lain, keadilan tidak pilih kasih.(warisanbudaya)










Moncak




Komplek pekuburan nenek moyang Raja-Raja Hutagodang. Diperkirakan kuburan-kuburan ini sudah berusia lebih dari 5 abad dan saat itu kepercayaan raja-raja di sana masih kepercayaan agama nenek moyang dan belum masuk pengaruh agama Islam.

Kondisi ini bisa dilihat dengan posisi kuburan yang belum menghadap Kiblat sesuai dengan syariat Islam. Bangunan kuburan ini sendiri mirip dengan kuburan-kuburan kuno yang terbuat dari batu yang ada di Pulau Samosir, Danau Toba.


Makam Raja Junjungan










Tortor / Tari daerah Mandailing

Tortor Raja-raja


Tortor
Tortor rondang bulan